Budaya Berburu Babi Perlu Digalakan

375

Aceh Timur, Lensawarga.com – Masyarakat perlu membudayakan kembali budaya berburu Babi Hutan agar tidak perlu lagi memasang setrum di ladang jagung. Hal tersebut diungkapkan salah seorang pemuda bernama Ardiansah kepada Lensawarga.com, saat ditemui di Kelurahan Seumanah Jaya, Kecamatan Ranto Peureulak, Kabupaten Aceh Timur, Senin (28/1/2019).

Budaya Berburu Babi Perlu Digalakan

Ardiansah mengatakan, bahwa Kawat Setrum yang dipasang warga berfungsi untuk menghalau hama Babi Hutan agar tidak memakan jagung. Maka dari itu budaya buru Babi Hutan ini sangat diperlukan bagi masyarakat untuk mengurangi beban biaya dalam membasmi hama.

Baca Juga : Wali Murid Komplain, BSM di SDN 1 Seumanah Jaya Dinilai Tidak Tepat Sasaran

“Jika ladang jagung warga tidak di pasang setrum. Jagung warga gagal panen atau warga akan merugi. Sedangkan biaya tanam jagung perhektar mencapai 3-5 juta. Sementara masyarakat menggantungkan biaya hidup mereka dari hasil tanaman jagung,” kata Ardiansyah.

Loading...

“Ini salah. Ya salah, Solusinya masyarakat perlu membudayakan Gotong royong untuk memburu babi hutan setiap minggunya, agar hama Babi ini tidak merusak tanaman warga. Dengan begitu warga tidak akan memasang pagar kawat setrum di ladang jagung,” sambungnya.

Menurutnya, sosialisasi berburu Babi Hutan ini perlu digalakan kembali oleh semua pihak, baik Kepala Desa, Tokoh Masyarakat, Kepolisian dan masyarakat itu sendiri.

“Saya rasa ini solusi. Kita melarang masyarakat untuk tidak memasang setrum karena bahaya, sedang solusi tidak kita tawarkan,” sebutnya.

Baca Juga : Peringati Maulid Nabi, Balai Baitul Mudarris Gelar Aneka Perlombaan Islami

Dengan budaya berburu babi tentu ini tidak berbahaya, masyarakat bisa panen jagung, hewan liar lain seperti gajah harimau tidak terancam.

Jangan Baca Sendiri, Ayo Bagikan :